Virus influenza ada 3 tipe, yaitu A, B dan C. Penggunaan huruf H dan N pada setiap strain virus artinya adalah Hemaglutinin dan Neuraminidase. Virus influenza tipe A merupakan jenis yang sangat berbahaya karena virus ini dapat menyebabkan epizootik epidemik pada hewan dan juga panzootik berdampak pada berbagai spesies hewan cakupan wilayah yang luas. Virus tetelo merupakan jenis Paramyxovirus yang menyerang sistem saraf pada unggas seperti ayam yang menyebabkan unggas mencret dan batuk-batuk sehingga penyaki tetelo sering disebut parrot fever.
Virus Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku. Penyakit mulut dan kuku atau dalam istilah asing disebut Foot and Mouth Disease FMD adalah penyakit yang menginfeksi bagian mulut dan kaki hewan ternak seperti kerbau, sapi, kambing, babi, domba dan hewan liar berkuku belah seperti gajah. Peyakit ini disebabkan oleh virus Coxsachie. Virus Penyebab Penyakit Tumor Kutil. Penyakit tumor atau kutil tidak hanya dapat terjadi pada manusia , karena pada hewan penyakit ini juga dapat dijumpai.
Contoh hewan yang dapat terjangkit penyakit tumor atau kutil adalah ayam dan sapi. Pada ayam, penyakit tumor disebabkan oleh virus Rous sarcoma virus RSV Sedangkan pada sapi, penyakit tumor atau kutil disebabkan oleh virus Bovine papillomavirus. Virus Penyebab Penyakit Feline Panleukopenia. Virus ini termasuk ke dalam famili Parvoviridae. Virus FPL umumnya menyerang kucing. Infeksi virus FPL berpusat pada jaringan dengan sel yang aktif membelah seperti pada jaringan sumsum tulang belakang, limfa dan epitel.
Virus Penyebab Penyakit Rinderpest. Penyakit Rinderpest yang juga disebut pes sapi disebabkan oleh Rinderpest virus.
Virus ini menyerang sapi, kerbau domestik dan beberapa spesies lain dari hewan berkuku genap ungulata seperti kerbau liar, antelop, rusa, jerapah, dan babi hutan. Virus rinderpest merupakan virus RNA dari jenis paramyxovirus. Virus Penyebab Penyakit pada Tumbuhan. Virus Penyebab Penyakit Mosaik. Virus mozaik ini mempunyai hospes inang utama yaitu tanaman tembakau.
Akan tetapi karena virus TMV mampu bermutasi, ia juga dapat menginfeksi tumbuhan lainnya seperti labu, buncis, tebu, mentimun, gandum, kentang, tomat, kacang kedelai dan sebagainya. Virus Penyebab Penyakit Tungro. Penyakit tungro adalah sejenis penyakit kerdil pada tanaman padi. Kedua jenis virus ini tidak memiliki hubungan kekerabatan secara serologi dan dapat menginfeksi tanaman padi secara bersamaan.
Virus Penyebab Penyakit Degenerasi Jeruk. Degenerasi jeruk disebabkan oleh virus CVPD Citrus Vein Phloem Degeneration yang menyerang pembuluh tapis floem dari tanaman jeruk sehingga mengalami malfungsi. Pembuluh floem adalah pembuluh yang terdapat pada kulit batang, berfungsi untuk mengangkut zat makanan dari daun menuju seluruh tubuh tumbuhan.
Virus Penyebab Penyakit Yellow. Penyakit yellow atau virus kuning ini sering disebut dengan penyakit keriting bule. Virus Penyebab Penyakit Daun Menggulung. Penyakit daun menggulung umumnya terjadi pada tanaman tembakau, kapas dan lobak. Jika biasanya kita menjumpai daun menggulung pada tumbuhan itu disebabkan karena didalamnya terdapat ulat yang sedang bermetamorfosis, maka penyakit daun menggulung ini disebabkan oleh virus, yaitu Turnip Mozaic Virus TuMV.
Penyakit bercak layu atau Spotted wilt adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Tomato spotted wilt virus TSWV yang menyerang tanaman tomat dan berbagai jenis tanaman lain. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Mentimun. Penyakit mosaik mentimun disebabkan oleh Cucumber mosaic virus CMV yang menyerang tanaman mentimun dan jenis tumbuhan lainnya.
Lebih dari 49 famili tanaman terdiri dari tanaman budidaya, tanaman hias, gulma, tanaman tahunan dan semak dapat terinfeksi virus ini. Penyakit mozaik kembang kol disebabkan oleh virus Cauliflower mosaic virus CaMV. Virus ini dapat menginfeksi berbagai jenis tanaman sayuran seperti brokoli, taoge, kubis dan bunga kol. Virus ini menyerang tanaman bit yaitu sejenis tumbuhan dataran tinggi yang umbi akarnya bewarna merah dan dapat dipakai untuk membuat gula karena kadar gulanya tinggi.
Cara penularan penyakit ini sama seperti penyebaran penyakit mosaik kembang kol. Bercak cincin ini membuat kentang tidak dapat dijual sehingga menyebabkan kerugian pada petani kentang. Peranan Virus yang Menguntungkan. Dari penjelasan di atas, salah satu virus yang menyebabkan penyakit pada hewan adalah virus Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies.
Selain dapat menginfeksi hewan, virus rabies juga dapat menginfeksi manusia. Tahukah kalian bagaimana cara mengobati penyakit rabies? Pengobatan terhadap penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksin rabies yang ditemukan oleh Louis Pasteur. Vaksin sebenarnya berasal dari virus yang telah dilemahkan. Vaksin tersebut disuntikkan ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan tubuh memproduksi antibodi atau zat lain yang membuat tubuh kebal tahan terhadap infeksi virus.
Jadi pada kenyataannya peranan virus ada yang bermanfaaat atau menguntungkan bagi kehidupan manusia. Lalu apa saja kegunaan virus bagi kehidupan tersebut? Berikut penjelasannya. Memproduksi Vaksin. Vaksin dibuat dengan cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga kemampuannya menimbulkan penyakit menurun atau hilang.
Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat, maka akan mengakibatkan demam bagi orang yang bersangkutan. Kemudian sistem imun kekebalan akan merekamnya dan membentuk zat antibodi dalam tubuh. Sehingga apabila penyakit-penyakit tersebut datang menyerang maka sistem imun tubuh akan mencegah penyakit tersebut masuk.
Cacar yang disebabkan oleh virus Vaciniavirus. Influenza yang disebabkan oleh virur Orthomyxovirus A, B dan C 5. Herpes yang disebabkan oleh virus Herpes simplexvirus tipe 1 dan 2. Hepatitis yang disebabkan oleh Hepatitis virus.
Demam kuning yang disebabkan oleh virus Togavirus. Ebola yang disebabkan oleh virus Ebolavirus Pada umumnya virus selalu dipandang sebagai hal yang sangat merugikan pada kehidupan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Namun, jika kita dapat memanfaatkan beberapa sifat virus maka akan didapatkan sesuatu yang menguntungkan pada kehidupan manusia, seperti berikut :. Virus ini dapat memasuki bagian dalam sel secara aktif atau dapat melalui cedera, misalnya, cedera akibat gosokan pada daun. Di alam virus ditularkan secara kontak langsung atau melalui vektor. Sejumlah besar virus dapat juga ditularkan melalui serangga.
Virus sering memperbanyak diri di dalam saluran pencernaan serangga virus persisten. Virus dapat menginfeksi tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di dalam serangga. Sementara itu, virus yang tidak persisten dapat ditularkan melalui gigitan serangga secara langsung. Virus yang menyerang tumbuhan misalnya penyebab penyakit mosaik pada tembakau, kanker pada jeruk, dan busuk pada sayuran. Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia.
Virus yang menyerang manusia dapat ditularkan baik secara kontak langsung maupun tak langsung dengan penderita. Polio dan hepatitis dapat ditularkan melalui air sumur yang tercemar, piring makan, sendok makan, dll. Cacar, mata belek dan polio dapat ditularkan melalui kontak langsung.
Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk aedes agypti. HIV ditularkan melalui darah, cairan sekresi vagina, semen ejakulasi , air susu, hubungan kelamin, jarum suntik, dan transfusi darah.
Selain itu juga dapat ditularkan melalui plasenta ibu hamil ke janinnya. Virus yang menginfeksi hewan misalnya yang menyebabkan penyakit sampar pada ayam, anjing gila rabies , dan penyakit kuku pada ternak.
Virus harus dibiakkan didalam jaringan makhluk hidup. Di laboratorium, virus dapat dibiakkan didalam embrio telur ayam. Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup organisme. Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup di dalam jaringan tubuh sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang atau hospesnya.
Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut replikasi penggandaan diri tubuh virus. Proses replikasi virus semenjak menempel pada sel inang sampai terbentuknya virus yang baru melibatkan siklus litik dan siklus lisogenik. Baca Juga: Neuron Adalah.
Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T Bacteriophage , yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia.
Siklus litik Bakteriofage terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang. Berikut penjelasannya.
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor receptor site atau receptor spot. Virus yang menyerang bakteri E. Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri coli yang telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri.
Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya. Pengendalian ini terjadi di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus.
Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T mengadakan pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan menggunakan ADN bakteri sebagai bahan materinya, serta membentuk selubung protein kapsid virus.
Maka terbentuklah beratus-ratus molekul ADN baru virus yang lengkap dengan selubungnya. Setiap sel bakteri E. Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel bakteri akan pecah litik. Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk menyerang sel bakteri E. Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa terjadi secara lisogenik. Pada siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang membentuk profage dan mengadakan replikasi.
Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembangbiak. Daur lisogenik diawali dengan fase adsorbsi, dan injeksi seperti daur litik.
Setelah itu, virus masuk ke penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan, dan akhirnya fase litik. Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. DNA bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang berpilin. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terkandung materi genetic virus.
Dalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA bakteri mengopi diri dengan proses replikasi. Dengan demikian, profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan dalam setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulang kali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalamnya terkandung profag.
Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya. Oleh karena satu dan lain hal, misalnya karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu, profag tiba-tiba aktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis, yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus baru.
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubung virus. Kapsid virus yang terbentuk mecapai kapsid baru. Selanjutnya, DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus-virus baru. Setelah terbentuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri uraian sama dengan daur litik. Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar dari sel bakteri lalu menyerang bakteri baru.
Dalam daur selanjutnya, virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik. Demikian seterusnya. Golongan ini mencakup virus dari kelompok I dan II. Masih didalam sel inang, DNA dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus-virus baru. Dengan demikian sel inang lisis hancur dan virus-virus keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru.
Virus yang intinya berupa DNA misalnya virus herpes, bakteriofag, virus cacar. Endositisis adalah masuknya molekul dengan cara sebagai berikut. Sel membentuk tonjolan kemudian molekul dicaplok dan ditelan masuk kedalam sel. Jadi dengan cara endositosis, baik inti maupun kapsid retrovirus ikut masuk kedalam sel inang. Hal ini dapat terjadi karena retrovirus memiliki enzim transcriptase balik, yaitu enzim yang dapat membuat kopi DNA dari RNA.
Kemampuan itu tidak dimiliki oleh organisme selain virus. Selanjutnya RNA—RNA inti virus, enzim transcriptase balik, dan protein virus mengkontruksi diri membentuk virus-virus baru. Retrovirus tidak memproduksi enzim lisis. Jadi, virus-virus baru yang dibentuk didalam sel inang keluar sel dengan tidak menghancurkan membran sel, tetapi dengan cara eksositosis. Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Untuk saat ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke bawah.
Ciri yang pertama bisa dilihat berdasarkan sifat yang dimiliki virus tersebut. Sejatinya virus sama dengan makhluk hidup karena memiliki asam nukleat dan bisa memperbanyak diri. Namun virus juga bisa disebut bukan makhluk hidup karena beberapa alasan berikut ini:. Ciri-ciri virus selanjutnya yaitu bisa dilihat dari ukuran dan bentuk yang dimiliki mikroorganisme ini.
Ketika diamati menggunakan mikroskop elektron, membutuhkan perbesaran sampai Dari hasil penelitian, virus yang berukuran paling kecil yaitu virus polio. Sedangkan virus yang ukurannya paling besar yaitu virus mosaik tembakau. Ciri berikunya yaitu bisa terlihat dari stuktur virus. Secara umum struktur virus yang sering dipelajari yaitu bentuk bakteriofag. Beberapa bagian dari bentuk ini, antara lain:. Kepala virus berisi asam nukleat.
Untuk virus dengan struktur bakteriofag asam nukleatnya yaitu DNA. Fungsi dari asam nukleat ini untuk mengendalikan replikasi virus. Sementara itu, kapsid adalah bagian dari kepala virus yang diselubungi protein.
Kapsid tersusun atas unit protein bernama kapsomer. Fungsi utama dari kapsid yaitu untuk memberi bentuk sekaligus melindungi virus dari kondisi lingkungan yang merugikan bagi virus tersebut. Fungsi dari ekor yaitu untuk melkatkan diri dan menginfeksi sel yang diserangnya.
0コメント